Ciwidei

Perjalanan ke Ciwidei yang diprakarsai oleh dua teman saia, Alfi dan Ocha membuat saia memiliki pengalaman baru, pergi ke Bandung. Perjalanan yang hanya saia nikmati di dunia mimpi membuat saia tidak menyadari medan dan lawan. Bangun tidur saya langsung dikejutkan oleh kawasan yang hijau membentang menghiasi daerah sekitar. KEBUN TEH.






hijau manis yang mengiasi mata. Minuman favoritku ternyata dibuat dari tempat ini. Bgitu menakjubkan, hehehehehe...
setalah beberapa menit beristirahat dan mengambil gambar, perjalanan dilanjutkan ke danau ciwidei (g taw nmany). Melihat sekeliling saat perjalanan akhirnya tertambat pada sebuah situs di pinggir jalan.



sesampainya di tujuan utama, langkah menjejak mencari spot unik. Pohon tua yang akarnya lepas di kulit tanah menarik perhatianku, coba mengabadikan dan inilah hasilnya.



danau yang cantik dan memukau, gambar ini mungkin masih belum bisa memperlihatkan kecantikannya yang sebenarnya.





Rasa ingin melihat para pemetik teh yang ada di kebun lain membuat kami ingin bergegas merekam moment itu dalam box kedai digital kami. Bergegas menuju bukit sebelah kelihatannya juga kurang bermanfaat karena jauh dan kliatannya akan segera selesai. Perjalanan menuju objek lain menjadi pilihan namun (mungkin karena ada tekad dari 3 orang bodoh, Tuhan rela memberikan) kami melihat para pemetik teh di tempat lain yang akhirnya bisa saia coba lukis.







Klimaks mungkin telah terjadi diantara kami dan kami memutuskan untuk beranjak mencari tempat lain yang mungkin bisa memberikan kami visual yang berbeda. Sebelum kami masuk pintu mobil Ocha, saia melihat sesuatu yang mungkin telah biasa terjadi di kawasan itu namun mungkin ini adalah hal yang luar biasa.







Pulang ke Jakarta ternyata harus ditunda karena asam laktat yang sudah menumpuk didarah kami, lelah dan lesu membuat kami harus beristirahat di Bandung untuk sementara. Malam berlalu lallu lintas menuju jakarta menunjukkan tidak bertumpuk sehingga kami bebas pulang...