Kamis, 20 Agustus 2009

Dieng

Menarik! kata yang terlintas di pikiranku saat seorang temanku, Wahyu Widodo karena aku sendiri belum pernah ke sana. "Tapi budgetku mepet ki koh, hehehe." kata yang ku lontarkan saat teringat kondisi dompet yang kurus. Semua terjawab saat Wahyu yang biasa ku panggil kokoh berkata "Duitnya disiapin cm buat beli oleh- oleh aja". TOP BANGET!!!
Kota yang dingin dan Sepi (dibanding Jogja) namun penduduknya tetap asik dan ramah seperti Jogja. Tempat yang terpikir pertama untuk bermain adalah Alun- Alun kota karena hari itu malam minggu jadi kupikir ramai. Hmmff, ternyata sepi juga, hehehehe...





Malam menjelang, mengaburkan mata ditambah udara dingin yang selalu menyelimuti tubuh. kedinginan dan mati rasa, dua hal yang kurasakan bersama jaket yang mungkin kuharap sudah menghangatkanku. Akhirnya malam dihapus oleh mimpiku yang hanya beberapa jam...
Benar" saat ayam berkoko aku dan teman" sudah harus bangun untuk bersiap pergi dan inilah hasil maen ku itu...



Hari yang sangat mengesankan. Hari itu yang kudapatkan lebih dari apa yang kuinginkan. Hari itu ternyata para fotografer dari Jakarta menyewa sebuah tarian daerah jadi lumayan dapet hiburan dan objek hunting gratis, hehehe...
Tarian yang sangat menawan ditambah dengan kebudayaan lokal yang bersahaja, paduan yang sangat cantik..

Jujur, ak ga pernah tau apa judul tarian ini tapi sungguh, sangat menawan. Lenggak lenggok keluwesan badan penari ditambah cerah cuaca membuat shutter terbuang tidak percuma.

Penduduk setempat pun ikut meramaikan acara ini bersama dengan datangnya para pemain, khususnya salah satu pemain gamelan ini yang ditemani oleh cucunya (mungkin).

Tarian ini ditutup dengan sang pria yang menggendong sang wanita. Sebuah sistem sosial yang menurutku mencoba dibalik yaitu konsepsi wanita jawa yang selalu harus melayani, sekarang menjadi diatas sang pria dimana seorang pria harus melayani atau melindungi wanita.
Hebat!

Menikmati alam dengan sebatang rokok dalam sebuah dinginnya alam mungkin menjadi sebuah pilihan penduduk setempat dalam mengisi waktu luang disela pekerjaan yang dihadapi kesehariannya. Memang tempat ini patut dinikmati lebih!



Setelah pergantian jam dan matahari yang mulai menjulang tinggi, aku dan teman"ku berpindah ke objek wisata yang lainnya. Sebuah bukit yang sangat cantik ditemani oleh birunya cakrawala yang mencoba memisahkan warna hijau landscape daerah itu. Danaupun tak ikut ketinggalan menghiasi keindahan gunung (lupa gunung apa).


 

Selesai kami berkunjung ke bukit dengan pemandangan gunung yang memukau ini, kami kemudian beranjak ke sebuah kawah. Kawah si Kidang. Panas dan gerah adalah hal yang tidak pernah kami lepas ucahkan saat berada di sana namun semua terbayar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar